Perbedaan Motor Pabrikan dan Motor Satelit-Mungkin kamu sering mendengar kata-kata “Motor Satelit” dan “Motor Pabrikan” saat menonton MotoGP. Tapi kamu bingung “apa sih yang dimaksud dengan Motor Satelit dan Motor Pabrikan?”. Emangnya beda ya motor satelit dengan motor pabrikan?.
Well untuk menjawab pertanyaan di atas pertama kita harus tahu dulu bahwa dalam balap MotoGP ada dua kelompok motor, yaitu motor pabrikan (biasa dikenal Factory Bike) dan motor satelit (diluar dikenal Satelite Bike).
Setiap pabrikan motor memiliki kedua tim ini (Tim Pabrikan dan Tim Satelit). Contohnya Yamaha, tim pabrikannya adalah Movistar Yamaha dengan rider Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo (kedua pembalap ini sangat sering meraih podium utama).
Sedangkan tim satelit Yamaha adalah Monster Yamaha Tech3 dengan rider Bradley Smith dan Alex Lowes. Tim ini sangat jarang sekali meraih podium. Bisa finish di posisi empat saja itu sudah menjadi pencapaian yang luar biasa bagi tim satelit.
Ini penampakan tim Yamaha
![]() |
Sedangkan tim satelitnya Honda adalah LCR Honda dengan rider Cal Crutchlow. Untuk pembalap satelit penampilannya sangat impresif dan sering juga mengalahkan rider tim pabrikan.
Ini penampakan tim Honda
Kedua kelompok motor ini sama-sama bertanding di kelas primer MotoGP. Bentuk motornya sama dan kelasnya juga sama-sama 1000cc. Tapi kalau dilihat kualitasnya, motor pabrikan jauh lebih unggul dari motor satelit.
Motor pabrikan dibuat dengan sangat sempurna dan disesuaikan dengan keinginan ridernya. Pabrik motor akan memberikan apa saja yang diminta oleh rider agar bisa menjadi juara. Sehingga rider sangat mudah beradaptasi dengan motor tersebut.
Sedangkan motor satelit tidak. Motor satelit hanya dibuat alakadarnya sesuai anggaran yang diberikan pabrik. Anggaran ini sangat kecil bila dibandingkan dengan motor pabrikan sehingga tim satelit harus pandai-pandai menggunakannya. Hasilnya motor satelit dibuat hanya seadanya saja.
Bahkan seringkali tim satelit hanya diberikan motor bekas dari tim pabrikan musim sebelumnya. Sehingga rider terpaksa harus menyesuaikan diri dengan motor tersebut. Kebalikan dari motor pabrikan.
Seperti Pol Espargaro, Ia hanya mendapatkan motor bekas yang digunakan oleh Jorge Lorenzo dulu. Walaupun sudah dilakukan banyak cara untuk memperbaiki performa motor bekas tersebut tetap saja tidak memberikan dampak yang signifikan bagi Pol. Hasilnya penampilan Espargaro tidak begitu memukau.
Espargaro akhirnya pernah menyesali kondisi ini dan menyampaikan “Gaya balap Jorge dan Saya sangat jauh berbeda, bagaikan hitam dan putih”.
Jadi Perbedaan Motor Pabrikan dan Motor Satelit terletak pada Financial Support dari pabrikan masing-masing.